Senin, 14 Desember 2009

KKN IDENTIK DENGAN "PROGRAM PACARAN"

KKN Identik dengan "Program Pacaran"

 KKN dimaksudkan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari pada program nyata sekaligus membantu masyarakat di pedesaan. Program ini bukanlah program baru.
Meski usianya telah lebih dari seperempat abad, namun sampai saat ini masih saja menimbulkan pro kontra bagi para pengelola (dosen), pelaksana (mahasiswa), orang-orang yang menjadi sasaran KKN, serta orang-orang yang sering dijadikan sebagai mitra kerja mahasiswa.

Kini bukanlah waktu yang tepat untuk sekadar pro dan kontra atau saling menyalahkan. Sudah saatnya dosen, mahasiswa, aparat pemerintah, masyarakat, dan tokoh masyarakat melakukan refleksi.
Perguruan tinggi dapat mencari solusi melalui seminar yang melibatkan tokoh masyarakat dan aparat pemerintah. Aparat pemerintah dapat menindaklanjutinya dalam berbagai rapat koordinasi lintas departemen.
Pada masa-masa awal pelaksanaan program KKN, dananya tidak dibebankan kepada mahasiswa. Jadi waktu itu mahasiswa tidak perlu mengeluarkan dana. Mereka bahkan mendapatkan dana untuk biaya hidup, transportasi, dan bantuan pelaksanaan proyek. Oleh karena itu KKN tidak dirasakan sebagai program yang berat oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa yang terkesan dengan model demikian.
Kesan positif tersebut tentu berpengaruh pada pelaksanaannya. Kesan positif tersebut banyak dirasakan pula oleh aparat pemerintah, tokoh dan anggota masyarakat. Saat itu program tersebut menjadi sarana ampuh perguruan tinggi memperkenalkan diri pada masyarakat. Meski demikian, dampak negatif tetap ada.
Para tokoh masyarakat menjadi prihatin menyaksikan tampilan mahasiswa yang terbiasa hidup di kota kemudian membawa kebiasaan tersebut ke tempat KKN. Padahal mungkin kebiasaan itu tidak sesuai dengan kebiasaan orang desa.
Program KKN yang dananya tidak dibebankan pada mahasiswa lama-lama dianggap sebagai program mahal. Oleh karena itu dana kemudian dibebankan kepada mahasiswa. Putusan demikian tentu saja dirasakan mahasiswa sebagai putusan yang berat.
Mereka harus membayar para dosen, membiayai proyek yang mereka programkan, membiayai ongkos hidup, transportasi dan lain-lain. Mahasiswa merasa keberatan. Perasaan keberatan berpengaruh pada kinerja mereka.
Oleh karena itu jangan heran bila kita mendengar keluhan dari aparat pemerintah, tokoh dan anggota masyarakat yang menyamakan KKN sama dengan program berpacaran, program makan-tidur. Kinerja yang demikian meresahkan para tokoh masyarakat.
Tidak Setuju
Tidak semua dosen setuju dengan KKN. Sebagian dosen ada yang mengusulkan program itu ditinjau kembali. KKN yang biasanya menerjunkan mahasiswa di desa dan melakukan berbagai kegiatan yang mungkin tidak sesuai dengan ilmu yang dipelajari merupakan program yang sulit dikerjakan.
Oleh karena itu ada dosen memaklumi bila mahasiswa mengalami kesulitan. Sebab dosen juga sering kesulitan membimbing mahasiswa karena mereka tidak memiliki keahlian khusus dalam menanggapi kebutuhan masyarakat. Tidak heran bila dosen menganggap perlunya menerjunkan mahasiswa di desa tertentu yang telah diketahui karakteristiknya supaya KKN benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat.
Mahasiswa banyak yang merasa KKN terlalu berat karena harus didanai sendiri dan ilmu yang mereka kuasai sering tidak sesuai kebutuhan masyarakat.
Anggota dan tokoh masyarakat, serta aparat pemerintah terkadang tidak tahu apa yang mestinya mereka lakukan dalam membantu mahasiswa. Ketidaktahuan ini berakibat pada sikap serba salah, acuh tak acuh, antipati dan menentang.
Berdasarkan sikap dosen, mahasiswa, aparat pemerintah kiranya diperlukan peninjauan ulang terhadap KKN agar tidak menyulitkan mahasiswa dan bermanfaat maksimal bagi masyarakat, serta meminimalisasi ekses negatif. Hal yang segera harus ditinjau aturan main yang jelas supaya dosen pembimbing tahu benar apa yang mesti mereka berikan kepada mahasiswa.
Supaya mahasiswa tahu benar apa yang mesti mereka lakukan. Supaya aparat pemerintah, tokoh dan anggota masyarakat tahu benar hal-hal yang dapat mereka lakukan.(San)

0 komentar:

Posting Komentar