Jumat, 21 Januari 2011

LONTAR

“ EKSISTENSI TUHAN “
Pernah terbesit pertanyaan di benak penulis, sebenarnya Tuhan itu ada atau tidak? Kalau ada dimanakah keberadaannya? Memang pertanyaan tersebut sebenarnya layak dilontarkan seorang siswaTaman Kanak-kanak. Tapi bila pertanyaan tersebut dilontarkan kepada kita sebagai seorang mahasiswa yang dituntut untuk menjawab secara ilmiah pasti cukup kerepotan untuk mencarikan dasar ilmiahnya. Padahal di Al-Quran dikatakan Allah aqrobu min hablil warid (Allah lebih dekat dari pada urat leher kita). Lalu dimanakah keberadaanNya?..Apakah Dia menyatu dengan hambaNya (seperti yang dikatakan faham wahdatul wujud) atau Dia hanya sebuah ilusi manusia frustasi yang mencari penenang (seperti pendapat faham Merxian atheis).
Tentunya bukan itu jawaban yang ada dalam benak kita sebagai mahasiswa muslim dalam menyikapi eksistensi tuhan. Menyikapi eksistensi tuhan, seorang muslim tidak boleh meninggalkan Al-Quran yang merupakan sumber dari segala sumber hukum, perhatikan firman Allah berikut ini :

Yang artinya :
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"(QS. Al-Fushshilat[41]:53)

"Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Fushshilat[41]:39

Intinya adalah, segala yang ada di alam semesta ini merupakan bukti tentang eksistensi Allah, tapi ini tentu hanya berlaku bagi orang yang melihat dengan ‘hati’ dan mampu berpikir seperti yang digambarkan oleh Tuhan melalui firman-Nya berikut ini:

Yang artinya :
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (QS. Al-Hajj[22]:46)
Ternyata yang dikatakan ‘mampu’ melihat tanda-tanda eksistensi Allah itu bukan hanya terbatas pada pandangan mata atau mendengar dengan telinga saja, tapi mata dan telinga yang dibimbing oleh hati yang tunduk dan tulus ingin mengetahui eksistensi Tuhan. Jadi tidak aneh kalau banyak mahasiswa yang khusus mempelajari Al-Qur’an, sekalipun sudah membaca Al-Qur’an seluruhnya dan berkali-kali, namun karena dasarnya punya niat yang tidak baik, maka Al-Qur’an tidak akan dapat menjadi petunjuk agar mereka kembali ke jalan yang benar, malah semakin dibaca semakin tersesat, dan yang rugi tentu saja diri mereka sendiri.
Sebaliknya bagi orang yang punya niat baik dan tulus, benar-benar ingin mengenal Allah dan ingin mendapat bimbingan-Nya, maka tidak perlu harus melihat Tuhan dengan panca indera, Allah akan memberikan bimbingan ke arah pengenalan kepada-Nya melalui tanda-tanda keberadaan Tuhan, dan orang tersebut makin mengenal Allah tanpa harus melihat wujud-Nya.
"(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat." (QS. Al-Anbiyaa [21]:49)
Dengan konsep ketuhanan ini, lalu kitapun boleh bertanya: ”Bagaimana persepsi dan gambaran yang ada dalam diri seorang Muslim tentang Tuhannya?” Katakanlah, ketika seorang Muslim bersujud di tengah malam, sendirian, mengadu kepada Tuhannya tentang masalah yang tengah dihadapi, atau ketika seorang Muslim terjebak dalam situasi hidup dan mati di mana tidak ada tempat atau sesuatu pun untuk dimintai pertolongan kecuali Allah, lalu Muslim tersebut berteriak: ”Ya, Allah. Tolonglah hamba-Mu ini!”
Kira-kira bagaimana wujud Tuhan yang tergambar di benaknya? Hampir dapat dipastikan TIDAK ADA!
Tidak satu pun wujud atau bentuk yang dapat dibayangkan oleh manusia akan muncul sebagai sosok Tuhan dalam benaknya kecuali keyakinan bahwa Allah itu ADA! Kekuasaan-Nya sangat dekat, Dia pasti mendengar jeritan minta tolong si Muslim. Dia berkuasa untuk menolong, dan jika Dia menolong, maka TIDAK ADA SESUATUPUN YANG DAPAT MENGHALANGI! Demikian pula sebaliknya.
Begitulah eksistensi Tuhan yang selalu ada dalam hati setiap Muslim.

LET’S JOINT WHIT US…
Dalam Acara MAPABA PMII Di STKIP Ngawi
Tanggal 29 Januari 2011
Jam 09.00 WIB

CP: CHOZINUL ANWAR 0852 3395 3022
ISWATUL KHASANAH 0857 3674 1569