Senin, 25 Oktober 2010

Buletin LONTAR


MAHASISWA…..?(2)
Mahasiswa, adalah Predikat luar biasa bagi elit anak muda yang tidak mudah untuk diraih dan didapat. Istilah MAHA yang melekat merupakan simbol suprematif bagi calon intelektual yang akan mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan. Imam ghozali mengatakan “Tiada amal perbuatan yang paling utama selain menuntut ilmu dan ibadah. Pergunakanlah otak kita pada ilmu dan ibadah, bila sudah pusat maka kita akan kuat.” Ini berarti, bahwa predikat mahasiswa bukan  hiasan almamater belaka.
Akan tetapi merupakan perwujudan yang hakiki tentang kualitas dan kapabilitas seorang agen intelektual yang mana kiprah dan perjuangannya nanti sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat. Menjadi mahasiswa berarti sanggup menjadi pelopor dan inspirator bagi bangsa dan negara, serta dipundak mahasiswalah masyarakat menaruh harapan akan masa depan anak-anaknya agar hidup lebih baik di masa yang akan datang.
Sekelumit tulisan tadi menjadi bahan instrospeksi diri dalam rangka meluruskan niat. Menjadi Mahasiswa berarti kita siap menjadi Agent intelektual sekaligus “Agen Social Of Change” agen perubahan bagi bangsa dan negara. Itulah target yang harus kita capai dari pilihan kita masuk diperguruan tinggi serta menjadi generasi dambaan umat yang dengan tekad dan semangat siap membuktikan untuk menjadi Khoirunnaasi anfa ’uhumlinnas . Mengikuti kuliah sangat berbeda dengan mengikuti proses belajar mengajar disekolah umum yang notabene lebih mengutamakan pengetahuan dari guru dari pada murid, murid hanya dijadikan sebagai pendengar dan pencatat apa-apa yang disampaikan oleh guru.
Sedangkan proses pembelajaran kampus lebih mengutamakan mahasiswa untuk lebih kreatif dan produktif dalam berbagai ilmu pengetahuan sehingga tidak heran ketika kita mengikuti berbagai mata kuliah sangat-sangat terbatas untuk bertatap muka dengan Dosen, kemudian muncul batas-batasan akademis bahwa, Mahasiswa hanya akan mendapatkan 25% pengetahuan dari Dosen sedangkan yang 75% Mahasiswa dituntut untuk mencari sendiri artinya, Dosen menjadi pelengkap dari segi pengetahuan atau informasi yang didapatkan oleh Mahasiswa untuk dimatangkan. Perlu diingat, Mahasiswa yang baik dan aktif adalah Mahasiswa yang berusaha mengembangkan kemampuan  (Potensi) berani mempermasalahkan (mengkritisi) setiap informasi yang disampaikan Dosen. Idealnya, bahwa cara belajar Mahasiswa tidak terjebak dengan paradigma ketergantungan dengan orang lain seperti guru-guru di sekolah umum. Dengan demikian, kita akan  menjadi Mahasiswa yang cerdas, kritis dan berbobot pembacaan yang maksimal. Maka yang harus dilakukan oleh Mahasiswa adalah membangun kritisme, profesionalisme yang kreatif dan produktif. Sehingga predikat  kita sebagai Mahasiswa akan betul-betul didapat. Untuk mendapatkan itu semua maka diperlukan usaha-usaha.,Yaitu sering-seringlah membaca buku, mengnjungi perpustakaan terdekat, istiqomahkan diskusi. Mengapa demikian ..........? sebab Mahasiswa harus gemar membaca dan berani mengolah informasi yang dia dapat, tanpa baca buku harapan untuk menjadi intelektual tidak akan tercapai untuk itu perlu adanya wadah inspirasi untuk bereksplorasi menuangkan gagasan (tulis menulis).
Berikutnya, mengintensifkan diskusi. Seorang yang ngaku mahasiswa harus bisa mengistiqomahkan diskusi sekaligus mencari tambahan informasi sebagai media untuk menata cara berfikir dalam menganalisa suatu persoalan. Oleh karena itu,mahasiswa jangan menutup mata untuk mengikuti segala kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh organ intra kampus maupun organ  ekstra kampus seperti       diskusi,kajian,dialog,seminar, pelatihan, workshop, lokakarya. Lebih-lebih kegiatan yang diadakan oleh organ ekstra kampus sebagai tambahan pemahaman  wawasan dan pengetahuan. Akhirnya, tiada usaha yang membuahkan hasil tanpa ada usaha ikhtiar atau kerja keras.
Dalam menyongsong hari sumpah pemuda, sebagai mahasiswa(element pemuda) mari kita kobarkan lagi semangat pemuda dalam mempersatukan bangsa dan memerdekakan bangsa ini dari segala bentuk penjajahah.(AGS)

Sumpah mahasiswa
Kami mahasiswa-mahasiswi Indonesia bersumpah
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan kebenaran
Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.
(Yogyakarta, 28 Oktober1989)

Agar benar-benar hebat, seseorang harus berdiri dengan masyarakat bukan berdiri diatasnya.(Surya Darma Ali,  mantan PB PMII)